Rabu, 15 Oktober 2014

METODE INSPEKSI (Part 3) ~ Coating Inspection

Bagian 3

Perlakuan terhadap hasil pengelasan, pemotongan besi, dan ketidaksempurnaan permukaan
Ketika besi dilas atau dipotong, biasanya meninggalkan kondisi yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pengecatan. Kondisi ini memerlukan perlakuan khusus selain blasting.
ISO 8501-3 “Preparation grades of welds, cut edges and other areas with surface imperfection”  memaparkan bermacam tipe dari ketidaksempurnaan permukaan besi dengan menggunakan ilustrasi gambar.
Terdapat 3 (tiga) tingkat perlakuan untuk membuat permukaan besi memungkinkan dilakukan pengecatan, yaitu:
  1. P1 Perlakuan ringan (Light Preparation)
  2. P2 Perlakuan menyeluruh (Thorough Preparation)
  3. P3 Perlakuan sangat menyeluruh (Very Thorough Preparation)
Pemilihan tingkat perlakuan berhubungan dengan kategori pengaratan yang tercantum dalam ISO 12944-2. Sebuah hubungan yang umum diberikan dalam tabel berikut:
Preparation Grade               Corrosivity Category
P1                                                C1 dan C2
P2                                                C3 dan C4
P3                                                C5I dan C5M
Standard Perlakuan Permukaan untuk Water Jetting
Untuk Water Jetting diatur dalam Standard ISO 8501-4 “Preparation Grades of Coated and Uncoated Steel Substrates after removal of Rust and Previous Coating by High Pressure Water Jetting“. Terdapat 6 (enam) kondisi permukaan yang didefinisikan di dalam standard ini. 5 (lima) diperuntukan pada permukaan yang sudah di bersihkan dengan cara di-blasting dan dicat dengan menggunakan sistem cat pelindung. 1 (satu) kondisi lagi merupakan permukaan besi yang sudah dibersihkan dengan blasting dan dicat dengan menggunakan coating Iron Oxide Primer untuk sebelum Pabrikasi.
Terdapat 3 (Tiga) tingkatan perlakuan yang diberikan oleh ISO 8501-4, yaitu:
  • Wa 1  ~  Light High Pressure Water Jetting
  • Wa 2  ~ Thorough High Pressure Water Jetting
  • Wa 2½ ~ Very Thorough High Pressure Water Jetting
Tingkatan di atas menunjukan tingkat kebersihan. Ketika kita membersihkan dengan media air, besi akan berkarat (flush rust) menyebar secara rata. Terdapat 3 kondisi permukaan setelah terjadi Flush Rust yaitu L (Low), M (Medium), dan H (high) yang semua diberikan secara tertulis tanpa contoh atau acuan gambar/foto.
Pembersihan secara Kimia
Seperti dijelaskan sebelumnya, sebuah factor yang penting yang berhubungan dengan ketahanan permukaan besi bebas dari pencemar atau contaminant sebelum pengecatan dilakukan.
Sebuah Standard International yang mengatur soal pembersihan secara kimia yaitu ISO 8502.
… to be continued to:
Field Test for Soluble Iron Corrosion Products.

© Tulisan ini disarikan dari sebuah buku berjudul Corrosion protection, pada bab 13 yang berjudul Inspection Methods and Equipment yang di unduh dari www.hempel.com. Penulis hanya berusaha menterjemahkan dan meringkas. Apabila terdapat kesalahan, mohon koreksinya.

METODE INSPEKSI (Part 2) ~ Coating Inspection

Bagian 2

Pada buku Standard ISO 8501-1 ditampilkan dengan detail penampilan permukaan setelah diberikan perlakuan yang berbeda. Bermacam tingkatan dijelaskan selain dengan gambar juga dengan tulisan.
Permukaan besi setelah diperlakukan sandblasting yang ditampilkan dalam buku Standard ISO 8501-1 adalah permukaan besi yang di-sandblast dengan menggunakan pasir abrasive Silica Sand (Quartz Sand). Namun kini jenis pasir ini sudah tidak lagi digunakan karena alasan bahaya terhadap kesehatan (silicosis hazard). Penggunaan pasir abrasive jenis silica sudah banyak dilarang digunakan di berbagai negara. Penggunaan pasir jenis silica menghasilkan permukaan besi lebih terang dibandingkan menggunakan dark slag.
Untuk bangunan baru, sebagai contoh untuk offshore, diperlukan minimal besi dengan kualitas Rust Grade B. Namun untuk kasus tertentu Grade C masih dapat dipertimbangkan. Rust Grade D sangat tidak dipertimbangkan untuk bangunan baru.
Di dalam Standard ISO 8501 juga disebutkan bahwa permukaan besi harus bersih dari material asing. Termasuk di dalamnya adalah air yang mengandung garam, sisa pengelasan (weld smoke dan weld spatter). Biasanya dapat dihilangkan dengan mengaplikasikan Wet Blasted.
Di negara Amerika, Standard Amerika yang dikeluarkan oleh SSPC (Steel Structure Painting Council), Vis 1 (Guide and Reference Photographs for Steel Surface Prepared by Dry Abrasive Blast Cleaning) dan Vis 3 (Visual Standard for Power and Hand Tool cleaned Steel) lebih banyak digunakan daripada ISO 8501-1. Seperti ISO 8501-1, SSPC Vis 1 dan SSPC Vis 3 juga merupakan pictorial standard.
Vis 1 merupakan standard yang menunjukkan foto berwarna dari berbagai permukaan besi sebelum dan sesudah dilakukan pembersihan dengan blasting. Tingkatannya dinyatakan dengan SP 5 (Sa 3), SP 6 (Sa 2), SP 7 (Sa 1), dan SP 10 (Sa 2½).
Vis 3 adalah visual standard yang menunjukkan hasil permukaan besi yang dibersihkan menggunakan Hand dan Power Tool. Vis 3 sedikit berbeda dengan Vis 1, yang mana Vis 3 membagi menjadi 7 (tujuh) tingkatan karat (rust grade) A, B, C, dan D untuk konstruksi baru dan E, F, dan G untuk maintenance atau perawatan dimana besi tersebut sudah dicat.
Ketujuh kondisi tersebut dipersiapkan dengan menggunakan 5 methode yaitu:
  • Manual wirebrushing
  • Power wirebrushing
  • Power grinding
  • Power needle hammering
  • Power tool dengan minimum tingkat kekasaran 25 µm (mikron).
Dalam standard SSPC Vis 1 juga memperlihatkan kondisi yang benar dari kualitas pengelasan setelah dilakukan perlakuan di atas.
SSPC juga mengeluarkan standard Vis 4 “Guide and Reference Photographs for Steel Surface Prepared by Waterjetting“. Standard ini berisikan tentang berbagai kondisi permukaan besi setelah diperlakukan penyemprotan air dengan tekanan tertentu (High dan Ultra High Pressure). Untuk kasus Ultra High Pressure Water Jetting (UHPWJ), menggunakan tekanan diatas 1700 bar.
Standard juga menampilkan 6 (enam) foto-foto (2 untuk besi baru/uncoated dan 4 untuk besi yang sudah pernah dicat sebelumnya) sebelum dan sesudah dilakukan Water Jetting. Standard ini juga menampilkan 4 (empat) tingkatan dari Water Jetting (WJ 1, WJ 2, WJ 3 dan WJ 4) untuk masing-masing kondisi.
Perlakuan untuk Permukaan Besi yang sudah pernah dicat sebelumnya
Ketika sebuah konstruksi besi akan dilakukan perawatan, mengelupasan dari cat lama tidak selalu diperlukan. Biasanya hal seperti ini dapat terjadi apabila konstruksi tersebut selalu dilakukan perawatan teratur. Untuk kasus dimana hanya area tertentu yang akan dilakukan perbaikan, hal-hal berikut mutlak diperhatikan:
  • Cat lama harus sesuai atau cocok dengan cat baru.
  • Saat pembersihan karat pada area tertentu, jangan sampai merusak area sekitarnya yang tidak memerlukan perawatan.
Standard yang digunakan sebagai acuan adalah Standard ISO 8501-2, yang mengatur tentang “Preparation Grade of previously coated steel substrate“. Sama dengan ISO 8501-1, ISO 8501-2 juga memuat foto-foto. Perlakuan permukaan (surface preparation) dengan pembersihan sandblasting secara lokal atau area kecil pada besi yang telah dilapisi cat ditunjukkan dengan huruf P Sa. Perlakuan permukaan (surface preparation) dengan pembersihan hand dan power tool ditunjukkan dengan huruf P St, sedangkan untuk yang menggunakan mesin pengikis (abrading machine) ditunjukan dengan huruf P Ma. Contoh mesin yang digunakan yaitu Abrasive Discs, Rotary Wirebrushes, Needle guns.
P Sa. Dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu:
  1. P Sa 2 Thorough Localized Blast Cleaning
  2. P Sa 2½ Very Thorough Localized Blast Cleaning
  3. P Sa 3 Localized Blast Cleaning to visually Clean Steel
P St. Yang termasuk Hand and Power Tool disini kecuali mesin gerinda. Dibagi menjadi 2 tingkatan:
  1. P St 2 Thorough Localized Hand or Power Tool Cleaning
  2. P St 3 Very Thorough Localized Hand or Power Tool Cleaning
P Ma. Penggerindaan sebagian area permukaan besi yang sudah dicat terdapat satu tingkatan (grade), Localized Machine Abrading.



… to be continued




© Tulisan ini disarikan dari sebuah buku berjudul Corrosion protection, pada bab 13 yang berjudul Inspection Methods and Equipment yang di unduh dari www.hempel.com. Penulis hanya berusaha menterjemahkan dan meringkas. Apabila terdapat kesalahan, mohon koreksinya.

METODE INSPEKSI (Part 1) ~ Coating Inspection

Bagian 1
Yang termasuk dalam perencanaan inspeksi ada dalam beberapa point, yaitu
  • Substrate
  • Surface Preparation
  • Aplikasi
  • Final Control
  • Dokumentasi

Inspection of Substrate

Apabila besi sudah rusak, kerusakan tersebut harus diperbaiki sebelum dilakukan pembersihan. Macam dari kerusakan besi (substrate) adalah:
  • Indentation (lekukan)
  • Lamination (Lapisan penutup)
lamination-and-indentation
weld-bead
Perbaikan biasanya menggunakan Hand Tools dan juga Power Tools. Untuk Lamination, biasanya diperbaiki dengan alat gerinda. Untuk Indentation, setelah dilakukan perbaikan (griding), harus diperiksa lagi ketebalan besi tersebut.
NACE (National Association of Corrosion Engineers) America, mengeluarkan standard acuan untuk Persiapan Permukaan (Surface Preparation) yaitu NACE RP 0178-2003 yang menunjukan gambaran design dan detail pabrikasi terutama untuk Tangki. Selain itu di dalam Standard tersebut juga memuat gambar-gambar yang merepresentasikan bentuk-bentuk pengelasan dan cacat hasil dari pengelasan.
Rust Grade
Ketika besi panas dilakukan pengerolan dengan proses Steel Rolling Mill, permukaan besi panas tersebut akan bereaksi dengan udara yang akan membentuk sebuah lapisan di atas permukaan besi yang disebut Mill Scale. Apabila besi tersebut diletakkan diudara terbuka, Mill Scale tersebut akan berubah menjadi karat.
mill-scale
Standard acuan yang digunakan yaitu Standard Internasional ISO 8501-1 “Visual Assesment of Surface Cleanliness”. Ada 4 (empat) tingkat karat yang diberikan oleh standard ini yang ditunjukkan dalam bentuk gambar, antara lain:
  • Rust Grade A : Permukaan besi tertutupi Mill Scale dan sedikit karat.
  • Rust Grade B : Permukaan besi sudah mulai berkarat dan beberapa bagian Mill Scale sudah mulai mengelupas.
  • Rust Grade C : Mill Scale sudah berkarat dan terdapat berberapa bagian sedikit titik-titik karat pada bermukaan dasar dari besi.
  • Rust Grade D : Mill Scale sudah berkarat dan terdapat karat di atas permukaan dasar besi yang dapat dilihat dengan penglihatan normal.
rust-grade-exam
ISO 8501-2003 hanya digunakan pada besi baru yang belum pernah dilakukan perlakuan coating/painting. Namun, pada besi yang sudah pernah dilakukan coating sebelumnya dan lapisan coating tersebut sudah rusak, biasanya akan termasuk dalam Rust Grade C atau D.
Assesment of Visual Cleanliness.
Sebagai tambahan daripada keempat gambar Rust Grade A, B, C, dan D, Standard ISO 8501 juga memuat 24 referensi gambar yang menunjukkan tingkat kebersihan besi setelah dilakukan perlakuan (preparation).
Setiap tingkat perlakuan ditunjukan dengan singkatan huruf. Angka di belakang huruf menunjukan tingkatan kebersihan dari Mill Scale, karat, dan cat sebelumnya.
Tingkat Perlakuan tersebut adalah:
  • Blast Cleaning (Sa)
  • Hand dan Power Tool Cleaning (St)
  • Flame Cleaning (Fl)
Blast Cleaning
Empat tingkat kebersihan diberikan untuk Blast Cleaning:
  • Sa 1      Light Blast Cleaning atau Brush Off Cleaning.
Apabila dilihat tanpa pembesaran (dengan kaca pembesar), permukaan besi bersih dari minyak, grease, debu dan juga bersih dari kelupasan Mill Scale, karat, dan bekas cat lama. (Foto : B Sa 1, C Sa 1, D Sa 1)
  • Sa 2      Thorough Blast Cleaning (Commercial Cleaning)
Apabila dilihat dengan mata telanjang, permukaan besi bersih dari minyak, grease, debu dan sebagian besar Mill Scale, karat, dan bekas cat lama. Sisa kotoran yang tertinggal hanyalah yang melekat sangat kuat di atas permukaan besi. (Foto : B Sa 2, C Sa  2, dan D Sa 2)
  • Sa 2½   Very Thorough Blast Cleaning (Near White Cleaning)
Apabila dilihat dengan mata telanjang, permukaan besi bersih dari minyak, grease, debu dan sebagian besar Mill Scale, karat, dan bekas cat lama. Sisa kotoran yang tertinggal hanyalah karat tipis yang berupa titik-titik atau garis-garis (A Sa 2½ , B Sa 2½, C Sa 2½ dan D Sa 2½).
  • Sa3       Blast Cleaning to visually clean Steel (White Cleaning).
Apabila dilihat dengan mata telanjang, permukaan besi bersih dari minyak, grease, debu, Mill Scale, karat, dan bekas cat lama. Dalam Sa 3 ini, besi akan memunculkan warna aslinya.
Hand and Power Tool Cleaning
Surface preparation (Perlakuan Permukaan) dengan menggunakan Hand dan Power Tool Cleaning seperti contoh: Scrapping, Wire Brushing Machine, Machine Brushing dan grinding dinyatakan dalam standard dengan huruf “St”. Tingkat perlakuaan ditunjukan dengan “St 2″ dan “St 3″. “St 1″ tidak dimasukkan dalam standard Coating dan hanya digunakan untuk permukaan yang tidak dapat dilakukan Coating/Painting.
  • St 2       Thorough Hand and Power Tool Cleaning.
Apabila dilihat dengan mata telanjang, permukaan besi bebas dari lapisan minyak, grease, debu dan kelupasan-kelupasan Mill Scale, karat, dan bekas cat lama. (Foto : B St 2, C St  2 dan D St 2)
  • St 3       Very Thorough Hand and Power Tool Claening.
Apabila dilihat dengan mata telanjang, permukaan besi bebas dari lapisan minyak, grease, debu, Mill Scale, karat, dan bekas cat lama. Permukaan akan terlihat seperti warna metalik (Warna besi/metal). (Foto : B St 3, C St 3, D St 3).
Flame Cleaning
Surface Preparation dengan metode Flame Cleaning (Pembakaran) diindikasikan dengan singkatan “Fl”. Namun sebelum dilakukan cleaning, lapisan karat yang tebal harus dihilangkan dengan menggunakan chipping (penyongkelan) dan kemudian dibersihkan dengan power tool wirebrushing.
Fl  Apabila dilihat dengan mata telanjang, permukaan besi bersih dari Mill Scale, karat, sisa cat lama, dan benda-benda asing lainnya. Permukaan besi akan berupa degradasi warna. (Foto : A Fl, B Fl, C Fl, dan D Fl).
…to be continued.
© Tulisan ini disarikan dari sebuah buku berjudul Corrosion protection, pada bab 13 yang berjudul Inspection Methods and Equipment yang di unduh dari www.hempel.com. Penulis hanya berusaha menterjemahkan dan meringkas. Apabila terdapat kesalahan, mohon koreksinya.

Sabtu, 11 Oktober 2014

Pengertian SANDBLASTING

Sandblasting merupakan proses yang diadaptasi dari teknologi yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang oil & gas, industri, ataupun fabrikasi guna membersihkan atau mengupas lapisan yang menutupi sebuah obyek yang biasanya berbahan dasar metal/besi dengan bantuan butiran pasir khusus yang ditembakkan langsung dari sebuah kompresor bertekanan tinggi ke obyek.
Sandblasting terbagi atas 2 jenis, yaitu
1. Dry Sandblasting  
Dry Sandblasting biasa diaplikasikan ke benda-benda berbahan metal/besi yang tidak beresiko terbakar, seperti tiang-tiang pancang, bodi dan rangka mobil, bodi kapal laut, dan lain-lain
2. Wet Sandblasting
 Wet Sandblasting diaplikasikan ke benda-benda berbahan metal/besi yang beresiko terbakar atau terletak di daerah yang beresiko terjadi kebakaran, seperti tangki bahan bakar, kilang minyak (offshore), ataupun pom bensin, dimana pasir silica yang digunakan dicampur dengan bahan kimia khusus anti karat yang berguna untuk meminimalisir percikan api saat proses sandblasting terjadi.
Namun begitu, alat yang digunakan tetaplah sama, terdiri dari kompresor, tabung penyaring udara (Airblast Breathing Air Filters), tabung penampung pasir (blast pot), selang, nosel, helm khusus untuk dikenakan oleh sang operator sandblasting.
Keuntungan dari Sandblasting :
1. Membersihkan permukaan material (besi) dari kontaminasi seperti karat, tanah, minyak, cat, garam dan lainnya.
2. Mengupas cat lama yang sudah rusak atau pudar
3. Membuat profile (kekasaran) pada permukaan metal sehingga cat lebih melekat.
Lalu bagaimana mengukur tingkat kebersihan sandblasting itu?
Mungkin Anda pernah mendengar ukuran standar sandblasting adalah Sa 2.5. Sa adalah salah satu standard tingkat kebersihan yang dikeluarkan oleh Swedish Institute for Standards disingkat SIS. Kode Sa disini berarti standard kebersihan Swedish menggunakan Abrasive.
Pengertian Sa.2.5 berarti pembersihan / penyemprotan metal menghampiri putih “near-white metal blast cleaning”, dengan pengertian bahwa penyemprotan terhadap permukaan metal dilakukan sampai warnanya hampir putih. Secara kasat mata, warnanya mendekati putih, bersih dari segala kotoran seperti kulit besi, karat, bekas cat, debu, dan sebagainya, yang tertinggal hanya sedikit noda atau bintik kecil yang samar dan itupun tidak boleh lebih dari 5% dari total suatu permukaan yang dibersihkan. Untuk dapat mengetahui secara pasti bahwa tingkat kebersihan yang dikehendaki telah tercapai, dipakai acuan warna sebagai perbandingan berupa referensi warna permukaan disebut dengan visual pictorial surface standard. Sedangkan yang menggunakan alat dengan magnifier “surface profile comparator” gunanya untuk melihat tingkat kekasaran permukaan setelah sandblasting.
 Standard-standard yang lain selain Swedish Standard yang digunakan untuk tingkat pembersihan permukaan ada beberapa, misalnya standard dari SSPC (Steel Structure Painting Council), NACE (National Association of Corrosion Engineers), ISO (International Organization for Standarization), SAA (Standard Australia), DS (Standard Denmark) dan JUS (Standard Jugoslavia), tetapi yang sangat umum digunakan saat ini adalah Standard Swedish, SSPC, dan NACE.