Rabu, 15 Oktober 2014

METODE INSPEKSI (Part 3) ~ Coating Inspection

Bagian 3

Perlakuan terhadap hasil pengelasan, pemotongan besi, dan ketidaksempurnaan permukaan
Ketika besi dilas atau dipotong, biasanya meninggalkan kondisi yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pengecatan. Kondisi ini memerlukan perlakuan khusus selain blasting.
ISO 8501-3 “Preparation grades of welds, cut edges and other areas with surface imperfection”  memaparkan bermacam tipe dari ketidaksempurnaan permukaan besi dengan menggunakan ilustrasi gambar.
Terdapat 3 (tiga) tingkat perlakuan untuk membuat permukaan besi memungkinkan dilakukan pengecatan, yaitu:
  1. P1 Perlakuan ringan (Light Preparation)
  2. P2 Perlakuan menyeluruh (Thorough Preparation)
  3. P3 Perlakuan sangat menyeluruh (Very Thorough Preparation)
Pemilihan tingkat perlakuan berhubungan dengan kategori pengaratan yang tercantum dalam ISO 12944-2. Sebuah hubungan yang umum diberikan dalam tabel berikut:
Preparation Grade               Corrosivity Category
P1                                                C1 dan C2
P2                                                C3 dan C4
P3                                                C5I dan C5M
Standard Perlakuan Permukaan untuk Water Jetting
Untuk Water Jetting diatur dalam Standard ISO 8501-4 “Preparation Grades of Coated and Uncoated Steel Substrates after removal of Rust and Previous Coating by High Pressure Water Jetting“. Terdapat 6 (enam) kondisi permukaan yang didefinisikan di dalam standard ini. 5 (lima) diperuntukan pada permukaan yang sudah di bersihkan dengan cara di-blasting dan dicat dengan menggunakan sistem cat pelindung. 1 (satu) kondisi lagi merupakan permukaan besi yang sudah dibersihkan dengan blasting dan dicat dengan menggunakan coating Iron Oxide Primer untuk sebelum Pabrikasi.
Terdapat 3 (Tiga) tingkatan perlakuan yang diberikan oleh ISO 8501-4, yaitu:
  • Wa 1  ~  Light High Pressure Water Jetting
  • Wa 2  ~ Thorough High Pressure Water Jetting
  • Wa 2½ ~ Very Thorough High Pressure Water Jetting
Tingkatan di atas menunjukan tingkat kebersihan. Ketika kita membersihkan dengan media air, besi akan berkarat (flush rust) menyebar secara rata. Terdapat 3 kondisi permukaan setelah terjadi Flush Rust yaitu L (Low), M (Medium), dan H (high) yang semua diberikan secara tertulis tanpa contoh atau acuan gambar/foto.
Pembersihan secara Kimia
Seperti dijelaskan sebelumnya, sebuah factor yang penting yang berhubungan dengan ketahanan permukaan besi bebas dari pencemar atau contaminant sebelum pengecatan dilakukan.
Sebuah Standard International yang mengatur soal pembersihan secara kimia yaitu ISO 8502.
… to be continued to:
Field Test for Soluble Iron Corrosion Products.

© Tulisan ini disarikan dari sebuah buku berjudul Corrosion protection, pada bab 13 yang berjudul Inspection Methods and Equipment yang di unduh dari www.hempel.com. Penulis hanya berusaha menterjemahkan dan meringkas. Apabila terdapat kesalahan, mohon koreksinya.

METODE INSPEKSI (Part 2) ~ Coating Inspection

Bagian 2

Pada buku Standard ISO 8501-1 ditampilkan dengan detail penampilan permukaan setelah diberikan perlakuan yang berbeda. Bermacam tingkatan dijelaskan selain dengan gambar juga dengan tulisan.
Permukaan besi setelah diperlakukan sandblasting yang ditampilkan dalam buku Standard ISO 8501-1 adalah permukaan besi yang di-sandblast dengan menggunakan pasir abrasive Silica Sand (Quartz Sand). Namun kini jenis pasir ini sudah tidak lagi digunakan karena alasan bahaya terhadap kesehatan (silicosis hazard). Penggunaan pasir abrasive jenis silica sudah banyak dilarang digunakan di berbagai negara. Penggunaan pasir jenis silica menghasilkan permukaan besi lebih terang dibandingkan menggunakan dark slag.
Untuk bangunan baru, sebagai contoh untuk offshore, diperlukan minimal besi dengan kualitas Rust Grade B. Namun untuk kasus tertentu Grade C masih dapat dipertimbangkan. Rust Grade D sangat tidak dipertimbangkan untuk bangunan baru.
Di dalam Standard ISO 8501 juga disebutkan bahwa permukaan besi harus bersih dari material asing. Termasuk di dalamnya adalah air yang mengandung garam, sisa pengelasan (weld smoke dan weld spatter). Biasanya dapat dihilangkan dengan mengaplikasikan Wet Blasted.
Di negara Amerika, Standard Amerika yang dikeluarkan oleh SSPC (Steel Structure Painting Council), Vis 1 (Guide and Reference Photographs for Steel Surface Prepared by Dry Abrasive Blast Cleaning) dan Vis 3 (Visual Standard for Power and Hand Tool cleaned Steel) lebih banyak digunakan daripada ISO 8501-1. Seperti ISO 8501-1, SSPC Vis 1 dan SSPC Vis 3 juga merupakan pictorial standard.
Vis 1 merupakan standard yang menunjukkan foto berwarna dari berbagai permukaan besi sebelum dan sesudah dilakukan pembersihan dengan blasting. Tingkatannya dinyatakan dengan SP 5 (Sa 3), SP 6 (Sa 2), SP 7 (Sa 1), dan SP 10 (Sa 2½).
Vis 3 adalah visual standard yang menunjukkan hasil permukaan besi yang dibersihkan menggunakan Hand dan Power Tool. Vis 3 sedikit berbeda dengan Vis 1, yang mana Vis 3 membagi menjadi 7 (tujuh) tingkatan karat (rust grade) A, B, C, dan D untuk konstruksi baru dan E, F, dan G untuk maintenance atau perawatan dimana besi tersebut sudah dicat.
Ketujuh kondisi tersebut dipersiapkan dengan menggunakan 5 methode yaitu:
  • Manual wirebrushing
  • Power wirebrushing
  • Power grinding
  • Power needle hammering
  • Power tool dengan minimum tingkat kekasaran 25 µm (mikron).
Dalam standard SSPC Vis 1 juga memperlihatkan kondisi yang benar dari kualitas pengelasan setelah dilakukan perlakuan di atas.
SSPC juga mengeluarkan standard Vis 4 “Guide and Reference Photographs for Steel Surface Prepared by Waterjetting“. Standard ini berisikan tentang berbagai kondisi permukaan besi setelah diperlakukan penyemprotan air dengan tekanan tertentu (High dan Ultra High Pressure). Untuk kasus Ultra High Pressure Water Jetting (UHPWJ), menggunakan tekanan diatas 1700 bar.
Standard juga menampilkan 6 (enam) foto-foto (2 untuk besi baru/uncoated dan 4 untuk besi yang sudah pernah dicat sebelumnya) sebelum dan sesudah dilakukan Water Jetting. Standard ini juga menampilkan 4 (empat) tingkatan dari Water Jetting (WJ 1, WJ 2, WJ 3 dan WJ 4) untuk masing-masing kondisi.
Perlakuan untuk Permukaan Besi yang sudah pernah dicat sebelumnya
Ketika sebuah konstruksi besi akan dilakukan perawatan, mengelupasan dari cat lama tidak selalu diperlukan. Biasanya hal seperti ini dapat terjadi apabila konstruksi tersebut selalu dilakukan perawatan teratur. Untuk kasus dimana hanya area tertentu yang akan dilakukan perbaikan, hal-hal berikut mutlak diperhatikan:
  • Cat lama harus sesuai atau cocok dengan cat baru.
  • Saat pembersihan karat pada area tertentu, jangan sampai merusak area sekitarnya yang tidak memerlukan perawatan.
Standard yang digunakan sebagai acuan adalah Standard ISO 8501-2, yang mengatur tentang “Preparation Grade of previously coated steel substrate“. Sama dengan ISO 8501-1, ISO 8501-2 juga memuat foto-foto. Perlakuan permukaan (surface preparation) dengan pembersihan sandblasting secara lokal atau area kecil pada besi yang telah dilapisi cat ditunjukkan dengan huruf P Sa. Perlakuan permukaan (surface preparation) dengan pembersihan hand dan power tool ditunjukkan dengan huruf P St, sedangkan untuk yang menggunakan mesin pengikis (abrading machine) ditunjukan dengan huruf P Ma. Contoh mesin yang digunakan yaitu Abrasive Discs, Rotary Wirebrushes, Needle guns.
P Sa. Dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu:
  1. P Sa 2 Thorough Localized Blast Cleaning
  2. P Sa 2½ Very Thorough Localized Blast Cleaning
  3. P Sa 3 Localized Blast Cleaning to visually Clean Steel
P St. Yang termasuk Hand and Power Tool disini kecuali mesin gerinda. Dibagi menjadi 2 tingkatan:
  1. P St 2 Thorough Localized Hand or Power Tool Cleaning
  2. P St 3 Very Thorough Localized Hand or Power Tool Cleaning
P Ma. Penggerindaan sebagian area permukaan besi yang sudah dicat terdapat satu tingkatan (grade), Localized Machine Abrading.



… to be continued




© Tulisan ini disarikan dari sebuah buku berjudul Corrosion protection, pada bab 13 yang berjudul Inspection Methods and Equipment yang di unduh dari www.hempel.com. Penulis hanya berusaha menterjemahkan dan meringkas. Apabila terdapat kesalahan, mohon koreksinya.

METODE INSPEKSI (Part 1) ~ Coating Inspection

Bagian 1
Yang termasuk dalam perencanaan inspeksi ada dalam beberapa point, yaitu
  • Substrate
  • Surface Preparation
  • Aplikasi
  • Final Control
  • Dokumentasi

Inspection of Substrate

Apabila besi sudah rusak, kerusakan tersebut harus diperbaiki sebelum dilakukan pembersihan. Macam dari kerusakan besi (substrate) adalah:
  • Indentation (lekukan)
  • Lamination (Lapisan penutup)
lamination-and-indentation
weld-bead
Perbaikan biasanya menggunakan Hand Tools dan juga Power Tools. Untuk Lamination, biasanya diperbaiki dengan alat gerinda. Untuk Indentation, setelah dilakukan perbaikan (griding), harus diperiksa lagi ketebalan besi tersebut.
NACE (National Association of Corrosion Engineers) America, mengeluarkan standard acuan untuk Persiapan Permukaan (Surface Preparation) yaitu NACE RP 0178-2003 yang menunjukan gambaran design dan detail pabrikasi terutama untuk Tangki. Selain itu di dalam Standard tersebut juga memuat gambar-gambar yang merepresentasikan bentuk-bentuk pengelasan dan cacat hasil dari pengelasan.
Rust Grade
Ketika besi panas dilakukan pengerolan dengan proses Steel Rolling Mill, permukaan besi panas tersebut akan bereaksi dengan udara yang akan membentuk sebuah lapisan di atas permukaan besi yang disebut Mill Scale. Apabila besi tersebut diletakkan diudara terbuka, Mill Scale tersebut akan berubah menjadi karat.
mill-scale
Standard acuan yang digunakan yaitu Standard Internasional ISO 8501-1 “Visual Assesment of Surface Cleanliness”. Ada 4 (empat) tingkat karat yang diberikan oleh standard ini yang ditunjukkan dalam bentuk gambar, antara lain:
  • Rust Grade A : Permukaan besi tertutupi Mill Scale dan sedikit karat.
  • Rust Grade B : Permukaan besi sudah mulai berkarat dan beberapa bagian Mill Scale sudah mulai mengelupas.
  • Rust Grade C : Mill Scale sudah berkarat dan terdapat berberapa bagian sedikit titik-titik karat pada bermukaan dasar dari besi.
  • Rust Grade D : Mill Scale sudah berkarat dan terdapat karat di atas permukaan dasar besi yang dapat dilihat dengan penglihatan normal.
rust-grade-exam
ISO 8501-2003 hanya digunakan pada besi baru yang belum pernah dilakukan perlakuan coating/painting. Namun, pada besi yang sudah pernah dilakukan coating sebelumnya dan lapisan coating tersebut sudah rusak, biasanya akan termasuk dalam Rust Grade C atau D.
Assesment of Visual Cleanliness.
Sebagai tambahan daripada keempat gambar Rust Grade A, B, C, dan D, Standard ISO 8501 juga memuat 24 referensi gambar yang menunjukkan tingkat kebersihan besi setelah dilakukan perlakuan (preparation).
Setiap tingkat perlakuan ditunjukan dengan singkatan huruf. Angka di belakang huruf menunjukan tingkatan kebersihan dari Mill Scale, karat, dan cat sebelumnya.
Tingkat Perlakuan tersebut adalah:
  • Blast Cleaning (Sa)
  • Hand dan Power Tool Cleaning (St)
  • Flame Cleaning (Fl)
Blast Cleaning
Empat tingkat kebersihan diberikan untuk Blast Cleaning:
  • Sa 1      Light Blast Cleaning atau Brush Off Cleaning.
Apabila dilihat tanpa pembesaran (dengan kaca pembesar), permukaan besi bersih dari minyak, grease, debu dan juga bersih dari kelupasan Mill Scale, karat, dan bekas cat lama. (Foto : B Sa 1, C Sa 1, D Sa 1)
  • Sa 2      Thorough Blast Cleaning (Commercial Cleaning)
Apabila dilihat dengan mata telanjang, permukaan besi bersih dari minyak, grease, debu dan sebagian besar Mill Scale, karat, dan bekas cat lama. Sisa kotoran yang tertinggal hanyalah yang melekat sangat kuat di atas permukaan besi. (Foto : B Sa 2, C Sa  2, dan D Sa 2)
  • Sa 2½   Very Thorough Blast Cleaning (Near White Cleaning)
Apabila dilihat dengan mata telanjang, permukaan besi bersih dari minyak, grease, debu dan sebagian besar Mill Scale, karat, dan bekas cat lama. Sisa kotoran yang tertinggal hanyalah karat tipis yang berupa titik-titik atau garis-garis (A Sa 2½ , B Sa 2½, C Sa 2½ dan D Sa 2½).
  • Sa3       Blast Cleaning to visually clean Steel (White Cleaning).
Apabila dilihat dengan mata telanjang, permukaan besi bersih dari minyak, grease, debu, Mill Scale, karat, dan bekas cat lama. Dalam Sa 3 ini, besi akan memunculkan warna aslinya.
Hand and Power Tool Cleaning
Surface preparation (Perlakuan Permukaan) dengan menggunakan Hand dan Power Tool Cleaning seperti contoh: Scrapping, Wire Brushing Machine, Machine Brushing dan grinding dinyatakan dalam standard dengan huruf “St”. Tingkat perlakuaan ditunjukan dengan “St 2″ dan “St 3″. “St 1″ tidak dimasukkan dalam standard Coating dan hanya digunakan untuk permukaan yang tidak dapat dilakukan Coating/Painting.
  • St 2       Thorough Hand and Power Tool Cleaning.
Apabila dilihat dengan mata telanjang, permukaan besi bebas dari lapisan minyak, grease, debu dan kelupasan-kelupasan Mill Scale, karat, dan bekas cat lama. (Foto : B St 2, C St  2 dan D St 2)
  • St 3       Very Thorough Hand and Power Tool Claening.
Apabila dilihat dengan mata telanjang, permukaan besi bebas dari lapisan minyak, grease, debu, Mill Scale, karat, dan bekas cat lama. Permukaan akan terlihat seperti warna metalik (Warna besi/metal). (Foto : B St 3, C St 3, D St 3).
Flame Cleaning
Surface Preparation dengan metode Flame Cleaning (Pembakaran) diindikasikan dengan singkatan “Fl”. Namun sebelum dilakukan cleaning, lapisan karat yang tebal harus dihilangkan dengan menggunakan chipping (penyongkelan) dan kemudian dibersihkan dengan power tool wirebrushing.
Fl  Apabila dilihat dengan mata telanjang, permukaan besi bersih dari Mill Scale, karat, sisa cat lama, dan benda-benda asing lainnya. Permukaan besi akan berupa degradasi warna. (Foto : A Fl, B Fl, C Fl, dan D Fl).
…to be continued.
© Tulisan ini disarikan dari sebuah buku berjudul Corrosion protection, pada bab 13 yang berjudul Inspection Methods and Equipment yang di unduh dari www.hempel.com. Penulis hanya berusaha menterjemahkan dan meringkas. Apabila terdapat kesalahan, mohon koreksinya.

Sabtu, 11 Oktober 2014

Pengertian SANDBLASTING

Sandblasting merupakan proses yang diadaptasi dari teknologi yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang oil & gas, industri, ataupun fabrikasi guna membersihkan atau mengupas lapisan yang menutupi sebuah obyek yang biasanya berbahan dasar metal/besi dengan bantuan butiran pasir khusus yang ditembakkan langsung dari sebuah kompresor bertekanan tinggi ke obyek.
Sandblasting terbagi atas 2 jenis, yaitu
1. Dry Sandblasting  
Dry Sandblasting biasa diaplikasikan ke benda-benda berbahan metal/besi yang tidak beresiko terbakar, seperti tiang-tiang pancang, bodi dan rangka mobil, bodi kapal laut, dan lain-lain
2. Wet Sandblasting
 Wet Sandblasting diaplikasikan ke benda-benda berbahan metal/besi yang beresiko terbakar atau terletak di daerah yang beresiko terjadi kebakaran, seperti tangki bahan bakar, kilang minyak (offshore), ataupun pom bensin, dimana pasir silica yang digunakan dicampur dengan bahan kimia khusus anti karat yang berguna untuk meminimalisir percikan api saat proses sandblasting terjadi.
Namun begitu, alat yang digunakan tetaplah sama, terdiri dari kompresor, tabung penyaring udara (Airblast Breathing Air Filters), tabung penampung pasir (blast pot), selang, nosel, helm khusus untuk dikenakan oleh sang operator sandblasting.
Keuntungan dari Sandblasting :
1. Membersihkan permukaan material (besi) dari kontaminasi seperti karat, tanah, minyak, cat, garam dan lainnya.
2. Mengupas cat lama yang sudah rusak atau pudar
3. Membuat profile (kekasaran) pada permukaan metal sehingga cat lebih melekat.
Lalu bagaimana mengukur tingkat kebersihan sandblasting itu?
Mungkin Anda pernah mendengar ukuran standar sandblasting adalah Sa 2.5. Sa adalah salah satu standard tingkat kebersihan yang dikeluarkan oleh Swedish Institute for Standards disingkat SIS. Kode Sa disini berarti standard kebersihan Swedish menggunakan Abrasive.
Pengertian Sa.2.5 berarti pembersihan / penyemprotan metal menghampiri putih “near-white metal blast cleaning”, dengan pengertian bahwa penyemprotan terhadap permukaan metal dilakukan sampai warnanya hampir putih. Secara kasat mata, warnanya mendekati putih, bersih dari segala kotoran seperti kulit besi, karat, bekas cat, debu, dan sebagainya, yang tertinggal hanya sedikit noda atau bintik kecil yang samar dan itupun tidak boleh lebih dari 5% dari total suatu permukaan yang dibersihkan. Untuk dapat mengetahui secara pasti bahwa tingkat kebersihan yang dikehendaki telah tercapai, dipakai acuan warna sebagai perbandingan berupa referensi warna permukaan disebut dengan visual pictorial surface standard. Sedangkan yang menggunakan alat dengan magnifier “surface profile comparator” gunanya untuk melihat tingkat kekasaran permukaan setelah sandblasting.
 Standard-standard yang lain selain Swedish Standard yang digunakan untuk tingkat pembersihan permukaan ada beberapa, misalnya standard dari SSPC (Steel Structure Painting Council), NACE (National Association of Corrosion Engineers), ISO (International Organization for Standarization), SAA (Standard Australia), DS (Standard Denmark) dan JUS (Standard Jugoslavia), tetapi yang sangat umum digunakan saat ini adalah Standard Swedish, SSPC, dan NACE.

Sabtu, 27 September 2014

Paint coating stainless steels


translate indonesia
Paint coating stainless steels

Pendahuluan/ Introduction
Stainless steel digunakan karena ketahanan korosi mereka dalam berbagai lingkungan layanan, biasanya tanpa pelapis tambahan. Dalam keadaan tertentu, bagaimanapun, komponen stainless steel atau struktur mungkin memerlukan dilapisi (cat) selesai. Contoh ini mungkin termasuk skema warna atau logo perusahaan, blending lingkungan dan kompatibilitas, dan persyaratan estetika umum.
Sistem Coating untuk baja tahan karat harus hati-hati dipilih untuk memberikan daya tahan yang cukup untuk memenuhi persyaratan lingkungan layanan dan kondisi operasi yang terkait. Kombinasi persiapan permukaan dan perumusan sistem cat adalah faktor kunci dalam mencapai tujuan tersebut. Dalam lingkungan tertentu, kerusakan lokal dari lapisan dapat menyebabkan korosi, yang mungkin lebih parah dari yang dialami dengan permukaan berlapis un dan dapat mengakibatkan tinggi, lokal, tingkat serangan.
Secara umum, baja tahan karat memiliki permukaan datar dan halus dari baja karbon. Ini berlaku khususnya untuk tipis produk cold-rolled (sheet dan coil) dan dapat mempengaruhi adhesi antara permukaan logam dan sistem coating. Roughening permukaan stainless steel sebelum coating sangat penting dan biasanya dapat dicapai dengan abrasive blasting, abrasi ringan tangan atau etsa kimia.
Persiapan Permukaan
Peledakan abrasif/ Abrasive Blasting
  Abrasive blasting dapat dicapai dengan menggunakan bersih, halus, keras non-logam partikel abrasif (misalnya alumina atau silikon karbida). Media abrasif harus besi bebas untuk menghindari kontaminasi, yang dapat mengakibatkan karat pewarnaan pada permukaan sebelum pelapisan dan udara terkompresi membawa media abrasif harus bebas minyak kompresor.
Sembur pasir mungkin siap terbatas pada daerah-daerah tertentu dengan masking. Dukungan harus diberikan kepada bagian tipis atau bahan cold-rolled untuk menghindari distorsi atau kerusakan selama peledakan.
Permukaan stainless steel harus siap untuk memberikan kekasaran permukaan Ra sekitar 50 mikron dan kebersihan minimal kelas 2 sesuai dengan BS 7079: Part 1A.
Cahaya Tangan Abrasi/ Light Hand Abrasion
Untuk menghindari distorsi ke bagian cahaya cahaya abrasi tangan adalah metode alternatif untuk blasting. Besi bebas, 320-400 grit media ampelas biasanya memuaskan. Perawatan etsa kimia juga dapat dipertimbangkan. Produsen cat tertentu memiliki primer yang dirancang khusus untuk aplikasi tersebut dan dianjurkan bahwa rincian permukaan yang akan dilapisi ditentukan ketika mencari nasihat pada sistem pelapisan yang tepat.
Pembersihan akhir / Final Cleaning
Sebelum lapisan, semua permukaan stainless steel harus kering dan bebas dari karat, bahan asing lainnya, minyak dan lemak. Kehadiran kontaminan tersebut dapat menyebabkan kegagalan sistem coating. Minyak dan lemak dapat dihapus pelarut organik, misalnya aseton dan pengeringan akhir dilakukan dengan blower udara panas.
Aplikasi Coating dan sistem/ Coating application and systems
Tabel di bawah ini memberikan rincian sistem cat yang cocok untuk melapisi baja tahan karat dan, sesuai dengan ISO 12944 dan ISO 9223, mengklasifikasikan mereka dalam hal tingkat keparahan dari lingkungan layanan tergambar.

Exterior Environment
Coating System
Category
Corrosion Risk
Location
.
C3
Medium
Rural and urban areas with low sulphur dioxide, acid, alkali and salt pollution
Two pack epoxy or polyurethane primer suitable for stainless steel at 30-50 micron dry, FOLLOWED BY High solids polyurethane finish at 100 micron dry
C4
High
Urban and industrial areas with moderate sulphur dioxide and/or coastal areas with low salinity
Two pack epoxy or polyurethane primer suitable for stainless steel at 30-50 micron dry, FOLLOWED BY High build epoxy MIO* at 100 mm dry, FOLLOWED BY Re-coatable polyurethane finish at 60 micron dry
C5I
Very High
Industrial areas with high humidity and aggressive atmospheres
Two pack epoxy or polyurethane primer suitable for stainless steel at 30-50 micron dry, FOLLOWED BY High build epoxy MIO* at 200 micron dry (one or two coats), FOLLOWED BY Re-coatable polyurethane finish at 60 micron dry
C5M
Very High
Coastal and offshore areas with high salinity
Two pack epoxy or polyurethane primer suitable for stainless steel at 30-50 micron dry, FOLLOWED BY High build epoxy MIO* at 200 micron dry (one or two coats), FOLLOWED BY Re-coatable polyurethane finish at 60 micron dry
MIO = Micaeous Iron Oxide
Kebersihan sangat penting dalam keberhasilan penerapan lapisan cat untuk baja tahan karat permukaan. Lapisan cat harus diterapkan dalam bersih, kondisi bebas debu untuk membersihkan, permukaan stainless steel kering.
Jika tindakan pencegahan yang tepat diambil, sistem pelapisan lengkap disarankan dalam tabel dapat diterapkan dalam 'di tempat'.
Ini mungkin lebih baik untuk beberapa atau semua komponen sistem pelapisan yang akan diterapkan dalam kondisi toko cat, di mana kondisi lokasi tidak dapat dikontrol dengan hati-hati. Asalkan tahap pelapisan awal dilakukan di bawah kondisi ini, maka lapisan akhir dapat diterapkan 'di tempat' atau setelah perakitan akhir.
Lapisan primer pertama dapat diikuti oleh mantel berikutnya dalam sangat kontras warna untuk memastikan cakupan yang lengkap dari komponen atau struktur oleh sistem pelapisan penuh. Instruksi Cat pabriknya mengenai waktu pengeringan harus diikuti dan coating harus benar-benar kering sebelum penerapan mantel berikutnya.
Sebelum menerapkan lapisan baru untuk stainless steel dicat, sistem pelapisan asli harus diidentifikasi dan rekomendasi untuk persiapan permukaan yang diperoleh dari produsen sistem cat. Hal ini akan membantu memastikan kompatibilitas antara sistem lapisan baru dan yang sudah ada.
Cat yang mengandung seng logam tidak boleh digunakan pada stainless steel sebagai embrittlement substrat stainless steel dapat terjadi dalam hal kerusakan kebakaran parah.
Sebelum memulai setiap tugas memastikan bahwa Anda telah menerima kesehatan yang tepat dan sastra keselamatan dari pemasok dan sepenuhnya memahaminya. Jika ragu mencari nasihat


dalam bhs ingris

Paint coating stainless steels
Introduction
Stainless steels are used because of their corrosion resistance in a wide variety of service environments, usually without additional coatings. In certain circumstances, however, stainless steel components or structures may require a coated (paint) finish. Examples of this may include company colour schemes or logos, environmental blending and compatibility, and general aesthetic requirements.
Coating systems for stainless steels must be carefully selected to provide sufficient durability to meet the requirements of the service environment and its associated operating conditions. The combination of surface preparation and formulation of the paint system are key factors in meeting these objectives. In certain environments, localised breakdown of the coating can lead to corrosion, which may be more severe than that experienced with un-coated surfaces and may result in high, localised, rates of attack.
In general, stainless steels have flatter and smoother surfaces than carbon steels. This applies particularly to thin cold-rolled products (sheet and coil) and may adversely affect adhesion between the metal surface and the coating system. Roughening of stainless steel surfaces prior to coating is essential and can usually be achieved by abrasive blasting, light hand abrasion or chemical etching.
Surface preparation
Abrasive Blasting
Abrasive blasting can be accomplished by using clean, fine, hard non-metallic abrasive particles (e.g. alumina or silicon carbide). The abrasive medium must be iron-free to avoid contamination, which can result in rust staining on the surface prior to coating and the compressed air carrying the abrasive medium must be free of compressor oil.
Abrasive blasting may be readily confined to specific areas by masking. Support should be given to thin sections or cold-rolled material to avoid distortion or damage during blasting.
Stainless steel surfaces should be prepared to give a surface roughness Ra of approximately 50 micron and a minimum cleanliness of grade 2 in accordance with BS 7079:Part 1A.
Light Hand Abrasion
To avoid distortion to light sections light hand abrasion is an alternative method to blasting. Iron-free, 320 to 400 grit abrasive media are usually satisfactory. Chemical etching treatments can also be considered. Certain paint manufacturers have special primers designed for such applications and it is recommended that details of the surface to be coated are specified when seeking advice on an appropriate coating system.
Final Cleaning
Prior to coating, all stainless steel surfaces must be dry and free from rust, other foreign materials, oil and grease. The presence of such contaminants may lead to failure of the coating system. Oil and grease may be removed organic solvents, for example acetone and final drying done with a hot air blower.
Coating application and systems
The table below gives details of paint systems suitable for coating stainless steels and, in accordance with ISO 12944 and ISO 9223, classifies them in terms of the severity of the envisaged service environment.
Exterior Environment
Coating System
Category
Corrosion Risk
Location
.
C3
Medium
Rural and urban areas with low sulphur dioxide, acid, alkali and salt pollution
Two pack epoxy or polyurethane primer suitable for stainless steel at 30-50 micron dry, FOLLOWED BY High solids polyurethane finish at 100 micron dry
C4
High
Urban and industrial areas with moderate sulphur dioxide and/or coastal areas with low salinity
Two pack epoxy or polyurethane primer suitable for stainless steel at 30-50 micron dry, FOLLOWED BY High build epoxy MIO* at 100 mm dry, FOLLOWED BY Re-coatable polyurethane finish at 60 micron dry
C5I
Very High
Industrial areas with high humidity and aggressive atmospheres
Two pack epoxy or polyurethane primer suitable for stainless steel at 30-50 micron dry, FOLLOWED BY High build epoxy MIO* at 200 micron dry (one or two coats), FOLLOWED BY Re-coatable polyurethane finish at 60 micron dry
C5M
Very High
Coastal and offshore areas with high salinity
Two pack epoxy or polyurethane primer suitable for stainless steel at 30-50 micron dry, FOLLOWED BY High build epoxy MIO* at 200 micron dry (one or two coats), FOLLOWED BY Re-coatable polyurethane finish at 60 micron dry
MIO = Micaeous Iron Oxide
Cleanliness is extremely important in the successful application of paint coatings to stainless steels surfaces. Paint coatings should be applied in clean, dust-free conditions to clean, dry stainless steel surfaces.
If the correct precautions are taken, the complete coating systems suggested in the table can be applied in 'on-site'.
It may be preferable for some or all of the components of coating systems to be applied under paint shop conditions, where site conditions cannot be carefully controlled. Provided the initial coating stages are done under these conditions, then the final coat can be applied 'on-site' or after final assembly.
The first primer coat can be followed by subsequent coats in strongly contrasting colours to ensure complete coverage of the component or structure by the full coating system. The paint manufacturer's instructions concerning drying times should be followed and coatings must be fully dry before the application of subsequent coats.
Before applying new coatings to painted stainless steel, the original coating system should be identified and advice on surface preparation obtained from the paint system manufacturer. This should help ensure compatibility between the new and existing coating systems.
Paints that contain metallic zinc should not be used on stainless steel as embrittlement of the stainless steel substrate can occur in the event of severe fire damage.
Before commencing any task ensure that you have received the appropriate health and safety literature from the supplier and fully understand it. If in doubt seek advice