Sandblasting merupakan proses yang
diadaptasi dari teknologi yang biasa digunakan oleh
perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang oil & gas, industri,
ataupun fabrikasi guna membersihkan atau mengupas lapisan yang menutupi
sebuah obyek yang biasanya berbahan dasar metal/besi dengan bantuan
butiran pasir khusus yang ditembakkan langsung dari sebuah kompresor
bertekanan tinggi ke obyek.
Sandblasting terbagi atas 2 jenis, yaitu
1. Dry Sandblasting
Dry Sandblasting biasa diaplikasikan ke
benda-benda berbahan metal/besi yang tidak beresiko terbakar, seperti
tiang-tiang pancang, bodi dan rangka mobil, bodi kapal laut, dan
lain-lain
2. Wet Sandblasting
Wet Sandblasting diaplikasikan ke
benda-benda berbahan metal/besi yang beresiko terbakar atau terletak di
daerah yang beresiko terjadi kebakaran, seperti tangki bahan bakar,
kilang minyak (offshore), ataupun pom bensin, dimana pasir silica yang
digunakan dicampur dengan bahan kimia khusus anti karat yang berguna
untuk meminimalisir percikan api saat proses sandblasting terjadi.
Namun begitu, alat yang digunakan
tetaplah sama, terdiri dari kompresor, tabung penyaring udara (Airblast
Breathing Air Filters), tabung penampung pasir (blast pot), selang,
nosel, helm khusus untuk dikenakan oleh sang operator sandblasting.
Keuntungan dari Sandblasting :
1. Membersihkan permukaan material (besi) dari kontaminasi seperti karat, tanah, minyak, cat, garam dan lainnya.
2. Mengupas cat lama yang sudah rusak atau pudar
3. Membuat profile (kekasaran) pada permukaan metal sehingga cat lebih melekat.
Lalu bagaimana mengukur tingkat kebersihan sandblasting itu?
Mungkin Anda pernah mendengar ukuran
standar sandblasting adalah Sa 2.5. Sa adalah salah satu standard
tingkat kebersihan yang dikeluarkan oleh Swedish Institute for Standards
disingkat SIS. Kode Sa disini berarti standard kebersihan Swedish
menggunakan Abrasive.
Pengertian Sa.2.5 berarti pembersihan / penyemprotan metal
menghampiri putih “near-white metal blast cleaning”, dengan pengertian
bahwa penyemprotan terhadap permukaan metal dilakukan sampai warnanya
hampir putih. Secara kasat mata, warnanya mendekati putih, bersih dari
segala kotoran seperti kulit besi, karat, bekas cat, debu, dan
sebagainya, yang tertinggal hanya sedikit noda atau bintik kecil yang
samar dan itupun tidak boleh lebih dari 5% dari total suatu permukaan
yang dibersihkan. Untuk dapat mengetahui secara pasti bahwa tingkat
kebersihan yang dikehendaki telah tercapai, dipakai acuan warna sebagai
perbandingan berupa referensi warna permukaan disebut dengan visual
pictorial surface standard. Sedangkan yang menggunakan alat dengan
magnifier “surface profile comparator” gunanya untuk melihat tingkat
kekasaran permukaan setelah sandblasting.
Standard-standard yang lain selain
Swedish Standard yang digunakan untuk tingkat pembersihan permukaan ada
beberapa, misalnya standard dari SSPC (Steel Structure Painting
Council), NACE (National Association of Corrosion Engineers), ISO
(International Organization for Standarization), SAA (Standard
Australia), DS (Standard Denmark) dan JUS (Standard Jugoslavia), tetapi
yang sangat umum digunakan saat ini adalah Standard Swedish, SSPC, dan
NACE.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar